Fokuskini – Setelah merilis album pertama “Produced By” pada 2017, rapper DRT kembali dengan album kedua berjudul “TRANSMISI”. Menurut rapper yang sehari-harinya bekerja sebagai dosen seni dan desain ini, transmisi yang dalam KBBI berarti pengiriman, meneruskan dan menyebarkan pesan dimaknainya sebagai pengingat.
“Awalnya pengingat buat gw sendiri, dari masa lalu dan yang gw cita-citakan. Dari masa lalu, yang rasanya sudah baik dipertahankan, yang sudah tidak sesuai umur berusaha gw ubah. Akhir 2016 umur gw berganti angka depannya, itu yang kemudian memicu soal transmisi di gw. Ke depannya gw mau lebih semangat kerja, apa pun itu, seni, desain, musik, komunitas. Awalnya malah album kedua mau dikasi judul KRJ, singkatan dari KeRJa,” demikian keterangan tertulis DRT.
Dalam “Transmisi”, DRT tetap didukung oleh duet produser Tori Sudarsono dan Rifo Octavian Suryadharma-seperti di album pertama. Singel pertama dari “TRANSMISI” adalah “KBNYKN”-singkatan dari KeBaNYaKaN.
Menurut DRT, ide lirik singel tersebut berawal dari dirinya yang setiap hari mengakses media sosial. “Pas 2017 gw perhatiin di medsos kayaknya lagi rame nih, pada komen, beropini dan masih sampai sekarang. Nah kayaknya ada interaksi yang gak sesosial medianya, maksudnya gak untuk kepentingan umum gitu. Gw jadi mikir.. kebanyakan nih yang begini.”
DRT menulis lirik “KBNYKN” saat dirinya sedang kuliah di Sekolah Pascasarjana IKJ; kesempatan kuliah tersebut mempertemukannya dengan Ibu Dyah Ratna Permatasari, teman seangkatannya yang kemudian dilibatkan dalam pembuatan video musik “KBNYKN.””
Untuk syarat lulus, Bu Dyah membuat karya instalasi, namanya “Taman Sesat”. “Gw merasa karya Bu Dyah sejalan dengan lirik yang gw tulis. Gw pun mengajak Bu Dyah berkolaborasi,” ungkapnya.
Ke depan, DRT sudah menyiapkan beberapa hal lagi untuk berkarya di tahun 2020 ini. Saat “KBNYKN” dirilis, singel kedua tengah diracik. Sebagai catatan, album kedua DRT dirilis oleh label Guest Music pimpinan Tori Sudarsono. Sejak era 1990, Guest Music konsisten memproduksi rekaman rap/hip hop dan R ‘n B. Sementara dari label yang merilis album pertama DRT yaitu Sirkus Records, saat ini telah berjalan komunitas kreatif, yaitu Sirkus Creative Community (SCC), sebagai ruang untuk berkarya-termasuk untuk DRT yang memang sudah berkomunitas seni dan budaya sejak 2005. “Di SCC selain label musik ada juga kelompok pentas Belantara dan Djiwa, kita dari beragam bidang seni, jadi bisa banyak kolaborasi. Lewat seni, kita bisa ngebangun interaksi sosial,” pesannya.