Menumbuhkan IKM Sektor Pangan yang Produktif, Kreatif dan Inovatif

Fit Afiat LEISURE TIME MOMENTUM Podium Reka Gaya

Fokuskini – Kementerian Perindustrian terus berupaya menciptakan wirausaha rintisan (startup) untuk upaya pemulihan ekonomi nasional karena imbas pandemi Covid-19. Langkah strategis yang dilakukan antara lain adalah menumbuhkan industri kecil menengah (IKM) sektor pangan yang produktif, kreatif dan inovatif melalui kegiatan Food Camp hingga 25 November nanti sebagai rangkaian agenda Indonesia Food Innovation (IFI).

“Food Camp IFI merupakan rangkaian program akselerasi bisnis bagi sektor IKM pangan terpilih yang mempunyai inovasi produk dan/atau proses dan berbahan baku utama sumber daya lokal agar siap menjadi industri pangan yang marketable, profitable, dan sustainable,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih dalam keterangannya di Jakarta, hari Selasa (17/11/2020).

Dirjen IKMA menjelaskan, IKM pangan menjadi salah satu sektor usaha yang semakin tumbuh dan dinilai kian prospektif, seiring dengan banyaknya pelaku yang menjalankan bisnis tersebut, khususnya generasi muda. “Untuk membantu pengembangan startup di sektor pangan ini agar lebih berdaya saing, mereka perlu mendapat pendampingan oleh para pakar di bidang teknologi maupun bisnis,” tuturnya.

Guna mencapai sasaran tersebut, Kemenperin menggelar kegiatan Food Camp IFI yang merupakan lokakarya penajaman ide bisnis IKM pangan untuk dituangkan ke dalam rencana bisnis dan aksi peserta.

Sebanyak 40 IKM yang terpilih sebagai peserta Food Camp IFI terbagi menjadi dua kelompok kategori produk, yaitu Kategori Produk Antara (Intermediate Product) sebanyak 10 peserta, dan Kategori Produk Pangan Akhir (End Product) yang terdiri dari 30 peserta.

Para peserta Kategori Intermediate Product adalah IKM pangan yang menghasilkan produk antara sebagai bagian rantai suplai industri pangan. Sedangkan, peserta Kategori end product merupakan IKM pangan yang menghasilkan produk olahan pangan untuk kebutuhan konsumen akhir.

“Agar para peserta bisa menjadi IKM pangan yang mandiri, kreatif dan inovatif, dua tema utama pembelajaran akan dibagikan kepada peserta Food Camp IFI, yaitu tema Food Business Creation dan Food Business Process Improvement,” ungkap Gati.

Pada tema Food Business Creation, peserta akan diberi materi mengenai industri dan ekosistem bisnis pangan, teknologi dan inovasi pangan, serta strategi bisnis pangan. Sedangkan, pada tema Food Business Process Improvement, peserta akan diberikan gambaran mengenai manajemen keuangan, pemasaran, branding, operasi, serta materi mengenai peraturan keamanan pangan.

“Ke depannya, kegiatan Food Camp IFI ini diharapkan dapat terus berlanjut menjadi sebuah pendampingan berkesinambungan sehingga dapat membangun jejaring dalam meningkatkan akses permodalan dan finansial serta mempertemukan potensial buyers,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

+ sixty six = seventy four