Universitas Gunadarma Raih Medali Perak di Kejuaraan Catur Asia

Fit Afiat LEISURE TIME MOMENTUM Podium TakTik

Fokuskini – Tim catur putri Universitas Gunadarma terdiri dari Woman International Master (WIM) Shanti Nur Abidah, WIM Ummi Fisabilillah dan Woman FIDE Master (WFM) Retno Wijayanti berhasil menyumbang medali perak untuk Indonesia dalam Asian University Chess Championship Online, pekan lalu. Berlangsung secara virtual, dan diselenggarakan oleh National University Sports Federation of Iran di bawah naungan Asian University Sports Federation yang bekerjasama dengan Asian Chess Foundation.

Dalam kejuaraan ini, medali perak juga didapatkan dari kategori perorangan oleh WIM Shanti Nur Abidah dengan mengoleksi 7 poin. Total peserta pemain catur wanita dalam kejuaraan ini ialah sebanyak 36 peserta yang mewakili 11 negara untuk bertanding dalam 9 putaran menggunakan sistem Swiss dengan waktu pikir 15 menit + 10 detik.

Atas torehan prestasi ini, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Nizam berpesan agar kejuaraan seperti ini dapat menggelorakan semangat mahasiswa lainnya untuk tetap mengukir prestasi maupun inovasi guna menciptakan SDM Indonesia yang unggul.

“Kejuaraan ini merupakan bukti semangat mahasiswa Indonesia yang tidak luntur dalam menorehkan prestasi meskipun ada keterbatasan ruang dan waktu di masa pandemi. Semoga dengan ini akan semakin banyak mahasiswa yang bersemangat dalam berprestasi juga berinovasi,” terang Pak Profesor, kemarin.

Shanti sebagai peraih medali perak perorangan, mengungkapkan pertandingan daring seperti ini memiliki tantangan tersendiri sebab memungkinkan adanya terjadi slip mouse saat bermain serta kendala koneksi internet. Ia mengaku dirinya sempat mengalami gangguan koneksi pada babak ke-6 namun berhasil mengatasinya.

“Di babak ke-6, saya sempat mengalami gangguan koneksi internet di menit-menit terakhir, tapi Alhamdulillah bisa segera pulih sehingga bisa melanjutkan permainan. Tadinya takut juga terjadi slip mouse, tapi beruntung kami tidak mengalaminya,” ujar Shanti.

Selain itu, menurut Shanti, tantangan lainnya yakni terbaginya konsentrasi saat permainan sedang berlangsung. Pasalnya, setiap pemain diarahkan untuk berkompetisi melalui jaringan situs internet yang telah disediakan, serta bergabung melalui link zoom untuk meminimalisasi kecurangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

− one = 2