Lengkapi Imunisasi Anak, Jelang Sekolah Tatap Muka

Agenda Baru Fit Afiat LEISURE TIME MOMENTUM Podium

Fokuskini – Sekolah tatap muka rencananya akan dimulai Juli 2021. Para orangtua harus segera melengkapi imunisasi anaknya agar terhindar dari segala penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi.

Anak menjadi risiko tinggi tertular berbagai penyakit selain Covid-19 kalau tidak diimunisasi. Sekretaris Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia Prof dr Soedjatmiko Sp A(K) dalam keterangannya menjelaskan kalau anak tidak diimunisasi berarti tidak punya kekebalan.

”Kalau ketemu dengan teman di sekolah nanti saat tatap muka, jika teman itu ada bakterinya atau virusnya maka akan mudah menular kepada anak yang tidak diimunisasi,” katanya saat konferensi pers Pekan Imunisasi Dunia secara virtual, kemarin.

Prof Soedjatmiko melanjutkan keterangannya, virus yang cepat sekali menular di antaranya Difteri, Campak, Rubella, dan Polio. Jadi, anak yang tidak diimunisasi pada waktu sekolah, atau imunisasinya tidak lengkap akan berisiko lebih tinggi tertular dibanding dengan anak yang sudah di imunisasi.

Bagi anak yang sudah diimunisasi harus tetap menerapkan disiplin protokol kesehatan. Pasalnya, anak yang sudah lengkap imunisasinya masih bisa tertular dan menularkan, namun dampak kesehatan pada dirinya tidak parah jika dibandingkan dengan anak yang tidak diimunisasi.

”Yang sudah di imunisasi juga bisa tertular namun jauh lebih ringan dampaknya,” imbuh Soedjatmiko.

Ia mengimbau kepada pihak orangtua jika sudah telanjur imunisasinya belum lengkap atau tidak pernah, harus segera dilengkapi. Karena imunisasi merupakan hak dasar anak yang harus dipenuhi.

Plt Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan, Kementerian Kesehatan dr Prima Yosephin menambahkan keterangannya tentang upaya Kemenkes dalam meningkatkan cakupan imunisasi di masa pandemi Covid-19 dengan menyiapkan petunjuk teknis untuk memperkuat petugas imunisasi di lapangan.

”Untuk meningkatkan kepedulian masyarakat, kami telah meluncurkan beberapa materi bagi orangtua tentang imunisasi,” tutur Prima.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

sixty eight − 64 =