Fokuskini – Dari ibukota Tiongkok, Beijing dikabarkan pihak pemerintah setempat telah mulai menawarkan vaksinasi booster COVID-19, empat bulan sebelum kota dan wilayah sekitarnya menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin.
Siapapun yang berusia 18 tahun atau lebih, yang telah menerima dua dosis vaksin dan termasuk dalam kelompok berisiko, termasuk mereka yang berpartisipasi, mengatur atau bekerja di fasilitas pertandingan, akan memenuhi syarat untuk mendapatkan suntikan vaksin tambahan, seperti dilaporkan media pemerintah Tiongkok pada Jumat ini.
Vaksin booster telah diluncurkan di kota-kota di seluruh negara sejak akhir September, tetapi pihak berwenang Beijing telah ekstra hati-hati dalam menerima suntikan tambahan.
Pertandingan Olimpiade dimulai pada 4 Februari tahun depan dengan hanya penduduk Tiongkok yang diizinkan masuk ke tribun penonton. Keseluruhan laga diagendakan berlangsung di pinggiran kota Yanqing, dan kota Zhangjiakou.
Sebagian besar Tiongkok telah berhasil mencegah penularan lokal melalui persyaratan ketat tentang pemakaian masker, karantina, dan pelacakan kontak. Namun, kasus penularan terus bermunculan, dengan 28 kasus baru dilaporkan hari Jumat ini, termasuk satu kasus lainnya di pinggiran kota Beijing, Fengtai.
Pandemi ini diyakini berasal dari kota Wuhan pada akhir 2019, yang menyebabkan lockdown total yang memengaruhi lebih dari 50 juta orang.
Pemerintah Tiongkok telah dituduh menutupi wabah awal dan menghalangi penyelidikan asal-usul virus Korona, meskipun awal pekan ini dikatakan akan bekerja sama dengan penyelidikan baru oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sambil “dengan tegas menentang segala bentuk manipulasi politik.”
WHO hari Rabu lalu merilis daftar 25 ahli yang diusulkan untuk memberi saran tentang langkah selanjutnya dalam mencari asal-usul virus, setelah upaya sebelumnya dikecam oleh berbagai pihak karena bersikap lunak terhadap Tiongkok. (AP/yay)
