YA, ngikut saja. Sedemikian enteng pola pikir Donal untuk sementara pada saat semacam itu. Dengan kemungkinan besar bahkan pasti si Tante tidak bakal membiarkan Konci pergi begitu saja, apalagi ngacir dengan diri Donal yang belum tentu bisa dipercaya dan dari kalangan kaum tidak berpunya, ataupun entah dari mana asalnya secara tiba-tiba dan diperkirakan sudah berhasil menguasai hati kekanakan Konci yang tengah memerlukan teman pelindung. Ditambah lagi kini emosi bawah sadar Konci tengah kembali terpancing ke memori masa lalu dari saat masih remaja baru gede ditinggalkan oleh ibu kandungnya yang dikisahkan oleh ayahnya begitu detail merinci tentang pelarian si bunda akibat kasus perselingkuhan.
Waduh ngajak seru-seruan pula, Konci kemudian ngajak sembunyi terlebih dulu neh, di balik kendaraan pikap yang terparkir di bandara. Ya ngikut saja lagi si Donal, karena pikirnya juga sebentar lagi si Tante dengan mobil yang dikendarai anakbuahnya bakal menemukan mereka di tempat parkiran yang minim pengunjung ditambah terangnya cahaya lampu di seputar tempat tersebut.
Kalaupun mereka berdua terlewatkan dari pencarian tantenya, Donal sudah menyiapkan rencana untuk segera memunculkan diri dari persembunyian ketika mendengar bunyi kendaraan mobil yang lewat sekitar situ karena dipastikan itu adalah kendaraan penjemput konci. Siapa lagi kan?! Situasi bandara sudah demikian sepinya menjelang tengah malam di pengujung hari Selasa.