“HAHAHA bohong dia, Tant…. Sekarang Donal emang jadi pengangguran. Tadinya dia pengendara taksi online,” sela Konci sekenanya, kendati ia sesungguhnya tidak pernah menanyakan soal apa pekerjaan Donal karena dirinya tidak menganggap perlu bertanya-tanya soal status pekerjaan kepada juru selamatnya.
“Ayo kita berangkat aja, Tant…. Udah capek dan ngantuk neh,” lanjut Konci dan langsung menggaet lengan Tantenya untuk pergi ke mobil yang sudah mendekati keberadaan mereka.
Donal pun mengikuti langkah-langkah si Tante dan keponakannya itu. Meski tadi Donal sempat terbengong dengan dadakan pembelaan Konci yang pastinya ngawur tanpa sempat ia membantahnya.
Ah, sudahlah. Nanti saja, pikir Donal, ia akan mengakui segala kebenaran yang ada pada dirinya, dan biar saja terserah si Tante yang menentukan bagaimana maunya.
Tetapi tentu saja, Donal berharap mendapatkan pekerjaan dari si Tante. Biarpun kalau nanti pilihannya harus meninggalkan Konci.
“Apa bisanya aku membahagiakan Konci?!,” diakui Donal di dalam hati, dan tentang keamanan perlindungan pun Konci pastinya jauh lebih aman bersama si Tante dan orang-orang di sekitar kekuasaannya.
