SELANJUTNYA, tentu ada riuh bincang pembenaran di antara tiga mereka yaitu Konci dan Tantenya serta mas driver yang kebetulan memang penggemar fanatik Cristiano Ronaldo sejak dulu memperkuat Manchester United, lalu makin mengilapkan gemilang Real Madrid di pentas sepakbpla dunia.
Sementara itu Donal enteng-enteng saja menanggapinya karena bukan sedikit orang yang menyamakan tampang Donal mirip Ronaldo, meski ia sebenarnya jengkel dinamai Donaldo bukan Ronaldo tetapi sungguh ia tahu betul ayahnya almarhum sama sekali bukan menamai dirinya dari nama pelesetan pesepakbola asal Portugal itu.
Lagipula mungkin ketika Donaldo dilahirkan, sang pesepakbola pujaan masyarakat luas di seluruh dunia itu masih jadi bocah remaja polesan para pemandu potensi bakat di klub selevel Sporting di Portugal.
Alasannya ternyata begini, kenapa ia jengkel dinamai Donaldo, ya karena membuatnya ia dipanggil dengan nama Donal. Padahal ia tidak menyukai komik konyol kekanakan macam Donald Duck, dan sukanya dengan Gundala Putra Petir ataupun malah Tin Tin.
Fokus obrolan bercampur gurauan di perjalanan dengan toyota rush tersebut sempat menyinggung pula fase buang-buang waktu yang sampai membuat Donal menaruh kekhawatiran saat Konci singgah ke dalam rumah si tante di Sukabumi.
Donal bahkan sampai menduga-duga apa mungkin rumah mewah tanpa sosok sekuriti itu sudah dikuasai oleh ayahnya Konci yang bisa saja mencurigai si Tante membantu menyembunyikan Konci lantaran sebagai adik kandung penuh ketidakcocokan perilaku, dan bisa dibilang bermusuhan sampai ke lingkup persoalan bisnis keluarga.
“Jadi waktu itu kamu punya rencana mau ikut masuk ke dalam rumah Tante sambil membawa meriam!?” canda si Tante, menyambung suasana obral ketawa di antara mereka,
