“DIA gak pernah minum parasetamolnya, Tante… Berarti sakti sekali tuh nenek ya, Tante. Salut!”
Donal berusaha sebisanya buat mengalihkan apapun maksudnya gurauan si Tante mumpung kelihatannya Konci sudah terkantuk kelelahan, serta sulit kalau juga memaksa diri menyimak canda si Tante. Malah mungkin Konci sudah bermimpi ketemu pangeran berkuda.
Sesungguhnya, Donal berani sumpah belum pernah sama sekali mengusap apalagi apapun sebutan lainnya untuk itu seperti membelai ataupun misalnya sekadar mengelus pipi Konci.
Mengelus kucing pun nampaknya Donal jera lantaran pernah dicakar berdarah-darah, dan dinasehati tetangga harus lebih kenal dekat dengan kucing tersebut jika mau aman.
Kucing yang ternyata betina itu, lanjut cerita si tetangga, pernah disakiti hati dan fisiknya oleh kucing-kucing jantan, dan ujar si tetangga itu lagi: “Seperti perempuan cantik aja, tong. Kalau pernah disakiti hatinya oleh lelaki, biasanya dia suka mencakar.”
Donal tentu tidak percaya dengan banyolan si tetangga. Tapi jelas masalah yang dihadapi Donal, ya pastinya apa mungkin perempuan secantik Konci sesadarnya rela memperoleh belai kasih sayang oleh lelaki seperti dirinya? Si Nety aja pas udah gak jerawatan lagi langsung minta putus karena langsung disambar pria lain yang bermodal pembelian sepeda motor bekas.