Wamenkes: Implementasi Transformasi Kesehatan Jiwa di 4 RSJ

Agenda Baru Fit Afiat LEISURE TIME MOMENTUM Podium

Fokuskini – Peningkatan layanan kesehatan untuk seluruh siklus hidup terus ditingkatkan oleh Kementerian Kesehatan. Salah satu layanan yang diperkuat adalah layanan kesehatan jiwa yang merupakan salah satu fokus dari dua pilar transformasi sistem kesehatan, yakni transformasi layanan primer dan transformasi sistem rujukan.

Melalui perubahan ini, nantinya layanan kesehatan jiwa yang berkaitan dengan upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif akan diperkuat dan ditingkatkan.

Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono menjelaskan upaya promotif dan preventif yang merupakan pilar transformasi layanan primer diperkuat dengan memperluas layanan kesehatan di 7.230 Puskesmas, 85 ribu Posyandu Prima serta 300 ribu Posyandu di seluruh Indonesia.

Di fasilitas pelayanan kesehatan tersebut, Kemenkes akan menggencarkan promosi kesehatan melalui berbagai media dan pendekatan dengan berbasiskan masyarakat serta melakukan skrining penyakit di setiap sasaran usia, baik untuk masalah kesehatan fisik maupun masalah jiwa.

”Skrining kesehatan jiwa nantinya akan ada di seluruh unit seperti Puskesmas, Posyandu Prima maupun Posyandu. Jenis layanannya ada edukasi, penemuan kasus kesehatan jiwa, Strength And Difficulties Questionnaire (SDQ) dan Self Reporting Questionnaire (SRQ).”

“Untuk proses skrining, nantinya akan kita buat lebih mudah, sehingga bisa dilakukan di seluruh fasyankes,” terang Wamenkes dalam webinar ”Transformasi Kesehatan Jiwa di Indonesia” yang digelar secara daring, kemarin.

Selanjutnya, terkait upaya kuratif dan rehabilitatif dilakukan dengan mengubah konsep layanan kesehatan dari perawatan konvensional menjadi lebih nyaman.

Tidak hanya itu saja, fokus perawatan pasien juga akan diubah dari yang sebelumnya fokus pada kontrol dan pengurangan gejala menjadi pelayanan yang fokus pada pemulihan dan peningkatan kualitas hidup pasien.

”Kalau dulu Rumah Sakit Jiwa konvensional sifatnya institusional, sekarang RSJ mengusung konsep home line, dimana pasien yang dirawat di RSJ merasa tinggal di rumahnya. Ini membuat masyarakat lebih nyaman dan aman saat tinggal di RS. Selain itu, hak pasien juga diperhatikan. Kalau jaman dulu pasien harus di kerangkeng, sekarang sudah masuk ke perawatan yang lebih baik dan komprehensif,” jelas Wamenkes.

Dikatakan Wamenkes, saat ini implementasi transformasi kesehatan jiwa sedang dilaksanakan di 4 RSJ vertikal diantaranya RSJ Marzoeki Mahdi, Bogor, Jawa Barat; RSJ Soeharto Heerdjan, DKI Jakarta; RSJ Soerojo, Magelang, Jawa Tengah; dan RSJ Radjiman Wediodiningrat, Lawang, Malang, Jawa Timur.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

+ twenty eight = thirty three