Fokuskini – Pemain sektor gelandang Fiorentina di liga utama Italia Serie A, Sofyan Amrabat mengakui dirinya bahkan tidak pernah berani bermimpi jika skuad negaranya, Maroko berhasil tembus ke semifinal Piala Dunia FIFA tahun ini di Qatar.
Sesudah menaklukkan Belgia dan Kanada di penyisihan grup, dengan bermula menahan 0-0 Kroasia, lalu menyingkirkan Spanyol di babak 16 besar melalui adu penalti. Lompatan besar melalui gol yang dibukukan Youssef En-Nesyri, memberi Amrabat dan skuad asal Afrika itu satu-satunya gol dalam pertandingan melawan Portugal.
“Kami bahkan tidak memainkan sepak bola terbaik kami, tetapi semangat tim luar biasa, dan kami (sementara ini) belum kebobolan gol di sepanjang turnamen (berlangsung). Yah, hanya gol bunuh diri (saat meladeni Kanada),” kata Amrabat kepada NOS.
“Itu benar-benar kemenangan yang pantas, terutama karena Portugal menjalani pertandingan (dengan menang) mudah (saat mengalahkan Swiss 6-1 di perdelapan final), padahal kami harus bermain 120 menit dan melalui adu penalti (versus Spanyol). Kaki saya berat di awal, saya hampir tidak bisa bergerak menjelang akhir, tapi itulah Piala Dunia (sepakbola), itu sulit.”
Amrabat memiliki dua kewarganegaraan dan dilahirkan di Belanda, serta awalnya mewakili negara kelahirannya di level skuad tim nasional U-15 sebelum pindah ke Maroko untuk memperkuat timnas U-17.
Sekarang ia menetap di Italia sejak 2019 untuk mulanya bermain di Verona, dan kemudian memperoleh kesepakatan kontrak oleh Fiorentina seharga 19,5 juta euro pada Januari 2020.
Liverpool FC kini sebagai klub favorit di liga utama Inggris untuk menandatangani kesepakatan terbaru dengan Amrabat, tetapi menurut kabar The Violets Fiorentina tidak berniat menjualnya. (dari berbagai sumber)