Fokuskini – Sudah lebih dari dua tahun sejak Carolina Marin dan Tai Tzu Ying terakhir kali saling berhadapan. Itu terjadi pada Januari 2021, saat mereka mencapai tiga final dalam tiga minggu berturut-turut di Bangkok, Thailand.
Ketika mereka Jumat tadi (16/6/2023) berhadapan lagi, di momentum babak perempat final Kapal Api Group Indonesia Open 2023, sekali lagi ini adalah bagaikan arena pertunjukan yang esensial, kecepatan versus taktik.
Kecepatan dan konsistensi Marin yang berhasil memenangkan laga, bahkan cuma berlangsung dua set saja.
Apa yang telah berubah sejak terakhir kali mereka bermain satu sama lain? “Saya merasa serangan Marin semakin cepat dan tepat,” puji Tai Tzu Ying, dikutip bwfbadminton.com.
“Saya merasa awalnya baik-baik saja, tetapi pada akhirnya saya tidak bisa mengejar temponya. Serangannya sangat bagus di gim kedua. Saya tidak puas dengan cara saya bermain hari ini, saya membuat banyak kesalahan,” diakui oleh pebulutangkis putri nomor satu Chinese Taipei.
Sang pelatih Marin, Fernando Rivas, mengatakan senang tentang dirinya (Tai Tzu Ying) bisa menunjukkan beberapa kemampuan yang meyakinkan.
“Rencananya adalah untuk meningkatkan kecepatan, jelas untuk menjaga serangan, dan untuk menjauhkan Tai Tzu Ying dari posisi dekat net, atau bahkan jika Anda bermain netting, letakkan saja di tempat yang membuatnya sedikit tidak nyaman. Dengan hanya sekadarnya memainkan berbagai jenis pukulan lob,” lebih lanjut Rivas mengomentari.
“Dia telah melalui banyak hal, dengan banyak energi yang ditempatkan di tempat berbeda, tetapi sekarang semuanya berjalan lancar, dan (kondisi) kesehatannya baik-baik saja, kami harus kembali fokus dan beradaptasi kembali dengan beberapa hal. Dia menunjukkan bahwa dia mampu melakukan itu,” tambahnya.
“Marin bermain cerdas dan cepat, jadi saat ia bermain dengan kecepatan itu, saat pengambilan keputusan menjadi lebih mudah, dan malah menjadi lebih sulit bagi lawan,” sanjungnya pula.
“(Tapi) Mungkin Tai Tzu Ying tidak memainkan pertandingan terbaiknya, kami mengambil keuntungan dari itu, dia terlihat tidak dalam kondisi yang baik hari ini.” Marin sangat memuji keterampilan lawan-lawannya.
“Sangat penting untuk bermain dengan kecepatan tinggi, karena ia sangat bagus dalam mengecoh lawan,” kata pebulutangkis Spanyol, yang mencapai semifinal Super 1000 pertamanya tahun ini, dengan agenda perlawanan versus Ratchanok Intanon hari Sabtu (17/6/2023) disiarkan langsung di iNews.
“Kadang-kadang Anda harus menerima, bahwa Anda akan mengikuti (kemana larinya) shuttlecock karena ia sangat bagus dengan semua pukulannya, tapi yah, terutama saya ingin tetap fokus pada gameplan saya dan juga menjaga kok untuk tetap hidup di area lapangan (sendiri). Kami harus memainkan reli panjang, saya siap untuk itu,” ungkap Marin.
“Rasanya menyenangkan memainkan ini setelah tiga tahun (mengalami pemulihan dari cedera). Ketika saja Anda (sudah mulai) mencapai perempat final, (pastinya) Anda (sudah) harus menghadapi pemain top,” imbuhnya.