Fokuskini – Kementerian Perindustrian konsisten untuk terus mengembangkan industri kecil dan menengah (IKM) di sentra-sentra dengan pendekatan One Village One Product (OVOP) sebagai upaya penguatan potensi daerah dalam menghasilkan suatu produk unggulan yang berkelas global dengan tetap menjunjung eksosistem yang inklusif. Program pembinaan bagi IKM melalui OVOP ini dilakukan secara berkelanjutan.
“Pengembangan produk IKM, terutama bagi pelaku IKM yang telah memperoleh Penghargaan OVOP tahun 2022, masuk dalam salah satu fokus program penumbuhan dan pengembangan IKM yang diamanatkan melalui Dana Tugas Pembantuan tahun 2024,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Reni Yanita dalam keterangannya di Jakarta, Jumat tadi (1/3/2024).
Dirjen IKMA mengungkapkan, pengembangan IKM dengan pendekatan OVOP digunakan dengan memanfaatkan sumber daya lokal, bercirikan unik khas budaya dan keaslian lokal, bermutu dan berpenampilan baik,serta memiliki potensi pasar domestik dan ekspor yang diproduksi secara kontinyu dan berkesinambungan.
Program ini dilaksanakan sesuai ketentuan dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 14 Tahun 2021 tentang Pengembangan Industri Kecil dan Industri Menengah di Sentra IKM melalui One Village One Product.
Tahun ini, Kemenperin akan kembali memberikan Penghargaan OVOP kepada para IKM unggulan yang memiliki produk sesuai kriteria OVOP yaitu IKM dengan komoditas makanan dan minuman, kain tenun, kain batik, anyaman, atau gerabah yang berada di dalam sentra IKM dan dapat dibuktikan dengan legalitas sentra IKM berdasarkan ketetapan kepala daerah Bupati/Walikota.
Reni menjelaskan, OVOP merupakan program pengembangan IKM yang dilakukan secara bottom up.Program ini diadopsi dari gerakan OVOP yang diprakarsai oleh Gubernur Morihiko Hiramatsu pada 1979 di Prefektur Oita, Jepang. “Sejalan dengan semangat ini, Ditjen IKMA rutin memberikan Penghargaan OVOP setiap dua tahun sekali melalui rangkaian tahapan proses seleksi terhadap IKM yang diusulkan oleh pemerintah daerah,” terangnya.
Reni berharap, masing-masing provinsi bersama dengan pemerintah kabupaten/kota di daerahnya dapat melakukan identifikasi IKM yang akan diusulkan untuk dikurasi sebagai IKM OVOP tahun 2024, serta memberikan pendampingan agar IKM tersebut dapat memenuhi aspek-aspek penilaian dengan hasil yang memuaskan.
Rangkaian Program OVOP 2024 akan dimulai dengan tahap pengusulan melalui tautan https://ovop.kemenperin.go.id/ sepanjang bulan Maret hingga Juni 2024. Reni menambahkan, pengusulan IKM OVOP ini hanya dapat dilakukan melalui akun pengusul, yaitu dinas yang membidangi urusan perindustrian di kabupaten atau kota.
“Kepada seluruh IKM yang memenuhi kriteria tersebut, agar dapat menghubungi dinas yang membidangi urusan perindustrian setempat, untuk kemudian dapat diusulkan mengikuti Program OVOP 2024,” imbuhnya.
Berikutnya, Ditjen IKMA akan melakukan penilaian, hingga menetapkan para IKM OVOP terpilih yang berhak mendapatkan OVOP Award 2024. Penghargaan OVOP ditandai dengan penyematan tanda bintang pada produk OVOP sesuai dengan hasil penilaian, mulai dari Bintang 1 sampai dengan Bintang 3. Selanjutnya, Ditjen IKMA bersama tim ahli akan melakukan pembinaan lanjutan terhadap IKM OVOP,terutama IKM OVOP Bintang 3.
Sekretaris Direktorat Jenderal IKMA Riefky Yuswandi mengemukakan, pada Penghargaan OVOP tahun 2022,terdapat 77 IKM OVOP, terdiri atas 21 IKM OVOP dengan komoditas makanan dan minuman, 21 IKM komoditas kain tenun, 12 IKM komoditas kain batik, 17 IKM komoditas anyaman, dan enam IKM komoditas gerabah yang tersebar di 19 provinsi. Sejumlah IKM OVOP tersebut kemudian diseleksi hingga menghasilkan 10 peserta Program IKM OVOP Go Global.
Adapun 10 IKM peserta OVOP Go Global tersebut adalah Kyria Rezeki dan Rendang Riry pada komoditas makanan dan minuman, Tenun Kubang H Ridwan By pada komoditas kain tenun, Zie Batik dan Pusaka Beruang pada komoditas kain batik, UD Mawar Art Shop dan Menday Gallery and Souvenir pada komoditas anyaman, serta CV. Tanteri, CV. Risman Wijaya Keramik dan Keramik Usaha Karya pada komoditas gerabah.
Program IKM OVOP Go Global ini berlangsung sejak September 2023 lalu hingga akhir tahun 2024. Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan brandingproduk IKM tanpa menghilangkan identitas lokal, serta pengembangan akses pasar internasional.
“Program ini mencakup pelatihan persiapan pameran, perencanaan pemasaran ekspor, pengembangan produk, hingga strategi pemasaran digital,” tutur Riefky.
Menurutnya,dalam program ini, peserta diberikan penguatan dalam hal kesiapan untuk berpartisipasi pada pameran berskala internasional baik di dalam dan luar negeri, penyusunan dokumen rencana pemasaran ekspor, mendorong IKM untuk melakukan pengembangan produk sesuai dengan target pasar, serta onboarding ke pasar digital.
“Kami melibatkan pelatih dan pembimbing yang memiliki pengalaman dalam mengembangkan bisnis ke pasar ekspor,” ujarnya.
Para peserta juga diberikan pendampingan oleh pendamping sektor sesuai dengan komoditas produknya dan pendamping lokal yang berdomisili di sekitar daerah asal IKM peserta program ini. Para pendamping tersebut juga berperan sebagai mitra diskusi dalam mengikuti berbagai aktivitas selama berjalannya program.
Tahun ini, para peserta Program IKM OVOP Go Global kembali akan diikutsertakan pada pameran berskala internasional.
“Oleh karena itu, dokumen perencanaan ekspor yang telah disusun, serta materi pelatihan terkait persiapan pameran internasional, workshop pengembangan produk, dan pelatihan pemasaran digital akan memperkuat kesiapan mereka mengikuti pameran tersebut,” pungkasnya.