Fokuskini – Setelah lima tahun rekonstruksi paska kebakaran hebat tahun 2019, Paris bersiap menjadi tuan rumah bagi 50 pemimpin dunia untuk pembukaan kembali Katedral Notre-Dame yang bersejarah.
Bangunan bersejarah di Prancis ini akan dibuka kembali pada akhir pekan nanti untuk dua agenda penting dengan keamanan tinggi.
Para pengunjung hanya diperkenankan hadir sesuai beberapa penerapan tindakan yang sama yang digunakan untuk Olimpiade Paris lalu.
Dari hari Sabtu malam nanti hingga Minggu malam, barikade keamanan akan menutup Île de la Cité, bentangan tepi selatan Sungai Seine, dan sembilan jembatannya.
Kepala kepolisian setempat, Laurent Nuñez juga menyatakan bahwa hanya sejumlah tamu undangan dan penduduk Île de la Cité yang dapat mengakses katedral.
Pulau kecil di tengah Sungai Seine yang menjadi lokasi katedral biasanya ramai dikunjungi wisatawan, tetapi pembukaan kembali ini akan membatasi jumlah wisatawan secara signifikan.
Semua toko di pulau tersebut akan tutup selama akhir pekan, dan semua tur perahu yang dimulai atau berakhir di sana tidak akan beroperasi.
Nuñez mengungkapkan melalui wawancara dengan Le Parisien bahwa 50 kepala negara dan pejabat pemerintah diperkirakan akan menghadiri upacara tersebut.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron dijadwalkan berpartisipasi, dan Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump juga telah mengonfirmasi kehadirannya.
Upacara pada 6 Desember nanti akan dimulai dengan Uskup Agung Paris, Laurent Ulrich yang akan mengadakan seremonial dengan mengetukkan tongkatnya ke pintu-pintu katedral yang penuh hiasan sebagai isyarat simbolis bahwa sudah saatnya pintu tersebut dibuka kembali.
Ulrich kemudian akan menghidupkan kembali perangkat instrumen organ besar yang ikonik di katedral, yang 8.000 pipanya telah dipindahkan, dibersihkan, dan disetel ulang dengan cermat setelah disiram debu beracun saat api melelehkan atap katedral.
Mengingat beberapa pipa berdiri setinggi 33 kaki, ini menunjukkan betapa besarnya proses pembersihan itu.
Kemudian akan ada serangkaian pertunjukan musik, termasuk penyanyi opera asal Afrika Selatan Pretty Yende dan bintang opera Prancis, Julie Fuchs.
Far Out mengabarkan, Pianis Tiongkok Lang Lang dan pemain cello, Yo-Yo Ma akan menyusul sebelum penyanyi Angelique Kidjo dan Hiba Tawaji – masing-masing dari Benin dan Lebanon – akan tampil dalam konser yang disiarkan langsung oleh France Télévisions.
Lalu pada pagi 7 Desember, 170 uskup dari seluruh Prancis dan negara-negara lain serta para imam dari seluruh 106 paroki di Paris beragenda menghadiri misa peresmian tempat altar baru ditahbiskan.
“Prasmanan persaudaraan” bagi mereka yang membutuhkan akan diadakan setelah misa berlangsung.
Warga masyarakat yang ingin menyaksikan prosesi tersebut di layar lebar akan dapat memadati area umum di tepi selatan Sungai Seine, yang mampu menampung sekira 40.000 orang.