Tinggalkan Tahun 2020, Nina Nugroho Perkenalkan Koleksi “Guardian Angel”

Agenda Baru Fit Afiat Galeri Seni LEISURE TIME MOMENTUM Podium Reka Gaya

Fokuskini – Nina Nugroho merupakan label busana muslimah rancangan desainer Nina Septiana. Nina mengusung konsep Modest Fashion for Professional yang bernuansa Klasik Modern, yaitu memadukan gaya desain klasik yang timeless dengan pemilihan warna yang tegas yang tidak lekang oleh waktu dan gaya modern yang up to date dan mengikuti kebutuhan dan tuntutan mobilitas jagat modern.

Dalam kesempatan Virtual Fashion Show yang digelar Indonesia Modest Fashion Week 2020 kali ini Nina Nugroho membawakan koleksi dengan tema Guardian Angel, yang artinya malaikat penjaga. Koleksi yang ditampilkan adalah desain busana kerja yang dibuat dalam versi high end. Disajikan dengan aksesoris nan mewah yang disukai wanita. Di tengah keluarganya, wanita ibaratnya adalah malaikat penjaga yang senantiasa bersiaga melindungi dan menjaga dari berbagai persoalan yang muncul.

‘’Tema kali ini Guardian Angel, mengangkat kekuatan perempuan atau peran perempuan yang sangat penting di masa pandemi seperti sekarang ini. Perempuan merupakan tulang punggung keluarga, menjadi garda terdepan untuk menjaga kesehatan keluarganya. Dari perannya sebagai penjaga keluarganya dari pandemi inilah saya terisnpirasi dalam membuat karya kali ini. Saya ingin memvisualisasikan perempuan kuat yang menjadi penjaga keluarganya ini dalam karya busana saya kali ini. Guardian Angel ini merupakan personifikasi dari perempuan kuat yang menjaga keluarganya,’’ ungkap Nina Septiana lewat keterangannya.

Menggunakan bahan songket Lepus Palembang yang merupakan songket pertama asli Palembang, dan semula hanya diperuntukan bagi lingkungan bangsawan. Dibuat langsung oleh kalangan perajin, sehingga tidak ada motif dan warna yang sama dari 6 (enam) look yang ditampilkan. Namun semua dalam satu benang merah yakni menggunakan benang tembaga.

Kali ini, warna yang dipilih adalah warna-warna turunan tren warna 2021 yang merupakan ciri khas dari brand Nina Nugroho yaitu silver, navy, dusty pink, coklat dan gold. Harapannya, meski menggunakan kain asli asal wilayah Nusantara tetapi dengan desain modern, dapat digunakan tidak semata untuk acara pernikahan yang formal melainkan bisa digunakan menjadi busana kerja yang modern, klasik dan elegan.

Busana terdiri dari long, medium dan midi outer dengan shirt yang dipadukan dengan pipe pants maupun skirt. Menggunakan aksesoris utama taburan Swarovski di seluruh busana dan kancing, dengan tambahan modifikasi dari pin dan bros yang disematkan di dada dan topi yang digunakan.

Garis desain yang digunakan kali ini adalah vintage dengan sentuhan gaya Victoria yang klasik dengan masa Renaissance. Mengambil tema dari masa Renaissance, konsep busana Victorian ini diperkuat dengan aksesoris berupa topi vedora dan flat cap, yang selama ini dikenal sebagai topi pelukis untuk memperkuat kesan klasik.

Nina mengacu pada gaya masa Renaissance sebab pada masa itulah awal kelahiran peradaban modern, termasuk fashion. Berbicara mengenai Renaissance maka tak bisa lepas dari kota Firenze, dimana Renaissance lahir sejak abad 14 – 16. Firenze dikenal sebagai pusat budaya, ekonomi dan keuangan penting di Italia dan Eropa. Firenze dianggap sebagai kota pelopor kebangkitan seni dan budaya juga karya sastra

Firenze merupakan kota kelahiran kekuatan sebuah etika atau perdaban. Dari sanalah lahir etika dan peradaban modern, yang merupakan bagian dari pendidikan budi pekerti, sopan santun dan tata krama yang tinggi. Dari kota ini pula dikembangkan sistem pendidikan yang bukan saja sekedar menghasilkan seseorang yang berilmu tinggi, melainkan yang terpenting adalah mengembangkan watak dan mempersiapkan anak terjun ke dunia yang penuh dengan kesibukan dan persaingan.

Mengambil insight dari kota Firenze yang berperan sebagai ibu di masa Renaissance, Nina Nugroho mengambil analogi tersebut untuk desain terbarunya, Guardian Angel, yaitu ibu untuk membentuk etika, budi pekerti, sopan santun dan tata krama sebagai awal pendidikan untuk sebuah peradaban yang lebih baik.

Koleksi kali ini menggunakan bahan songket, mengingat kain songket saat ini telah banyak mengalami adaptasi dengan warna yang lebih modern. Harapannya, dengan menggunakan kain kedaerahan dengan desain modern, sehingga dapat digunakan tidak semata untuk acara pernikahan yang formal, melainkan bisa digunakan menjadi busana kerja yang modern, klasik dan elegan.

Atas dasar semua itulah, Nina mendesain Guardian Angel, yang selama bulan Desember telah menjelajah berbagai panggung fashion. Ke-6 koleksi Guardian Angel itu hadir dalam virtual fashion show yang digelar oleh Indonesia Modest Fashion Designer (IMFD) dalam gelaran Indonesia Modest Fashion Week pada 17 – 20 Desember lalu. Koleksi Nina Nugroho tampil di hari ketiga, Sabtu, 19 Desember 2020 melalui platform Shopee. Gelaran IMF Week 2020 menghadirkan tidak kurang dari 60 desainer modest fashion Indonesia, selain juga menggelar bazar dan live Shopee selama acara berlangsung.

Tidak hanya hadir dalam IMF Week 2020, Guardian Angel juga melenggang di panggung perayaan ulangtahun ke 5 KDEI (Komunitas Desainer Etnik Indonesia) pimpinan Buyung Rais yang telah berubah nama menjadi IEDC (Indonesia Ethnic Designer Community). Virtual fashion show yang digelar melalui platform Zoom tersebut juga menghadirkan koleksi Guardian Angel sebagai ikon seluruh rangkaian kegiatan yang diikuti oleh 20 desainer etnik papan atas tanah air.

Kegiatan terakhir di penghujung tahun 2020 dari koleksi Guardian Angel adalah tampil di I-Fashion Festival & The Masterpiece 2020 pada 23 Desember lalu di platform RCTIPlus. Acara yang digelar oleh HighEnd magazine dan MNC Channel ini menghadirkan 7 desainer kreatif yakni Nina Nugroho, Barli Asmara, Nila Baharudian, Vina Mutia, Byo, Vivi Valencia dan Lyvete. Dalam acara bertajuk “Tribute to 2020” itu Nina Nugroho menjadi desainer modest fashion satu-satunya yang membawakan koleksinya di atas panggung megah dan bergengsi tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

− one = one