Fokuskini – Bulan November ini, Bentara Budaya Jakarta menghadirkan pameran seni rupa karya Pupuk DP yang bertajuk “Kerak Residu“ yang diagendakan dibuka pada 28 November 2019 mulai pukul 19.30 WIB dan berlangsung sepenuhnya dari 29 November hingga 7 Desember 2019 (jam 10.00 WIB – 18.00 WIB).
Mengambil judul “Kerak Residu“, eksibisi kali ini adalah refleksi dari keadaan atau situasi dari perjalanan hidup Pupuk DP. Karya-karya yang ekspresif mendominasi dalam pameran ini. Teknik campuran lukisan dan benda-benda tiga dimensional seperti boneka-boneka yang diletakkan di etalase menggambarkan sebuah narasi dan memberikan kesan personal dari setiap peristiwa yang ia alami.
Ipong Purnama Sidhi, kurator Bentara Budaya, menyatakan “Bentara Budaya sangat mendukung pameran Pupuk kali ini. Berlangsungnya pameran ini sesuai dengan visi dan misi Bentara Budaya untuk mendorong lahirnya ide-ide baru yang segar dari para perupa, serta memberi ruang kepada perupa-perupa kreatif untuk memamerkan dan menyajikan karya-karya mereka ke hadapan publik.“
Pupuk Daru Purnomo, lahir di Yogyakarta tahun 1964. Menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Seni Rupa ISI Yogyakarta pada tahun 1994. Telah aktif berpameran baik tunggal maupun kolektif sejak tahun 1993. Tahun 2018, ia berkesempatan melakukan pameran di Mizuma Gallery Singapura. Pernah mengikuti residensi seniman di India-ASEAN Artists’ Residency “Merging Metaphors“ di Darjeeling India tahun 2012.
Selain itu, Bentara Budaya Solo juga melangsungkan pameran seni rupa bertajuk Commoners and The Common Things yang diikuti oleh 25 perupa terdiri dari 3 seniman dari luar negri (Thailand, Korea Selatan, Kroasia), 10 dosen, serta 12 mahasiswa aktif Seni Rupa Murni, Fakultas Seni Rupa dan Desain UNS Surakarta.
Dikuratori oleh Prof Dr Narsen Afatara MS (UNS) dan Dr Shamsu Mohammad (USM Malaysia), eksibisi bersama ini telah berjalan beberapa kali hingga akhirnya menjadi agenda tahunan.
Terselenggara pada 13-22 November 2019, selain dapat meningkatkan kualitas dosen dan mahasiswa dalam mengembangkan seni kontemporer Indonesia, juga bertujuan untuk meningkatkan apresiasi masyarakat dalam melihat seni rupa sebagai bagian dalam kehidupan masyarakat. Kegiatan artist talk dan workshop turut menjadi agenda serangkaian pameran yang diselenggarakan demi membuka pemikiran dan kreatifitas mahasiswa seni rupa maupun masyarakat Solo secara lebih luas.
foto: salah satu karya seniman perupa Novita Wahyuningsih yang siap dipamerkan di Bentara Budaya Solo