TENTU saja bukan perihal yang sepele dan sekonyol itu yang ingin disampaikan kemudian oleh Donal kepada si Tante, dan keinginan Donal membicarakan yang dianggapnya penting demi masa depan Konci membuat Tante Ros menuruti permintaan Donal untuk mencari lokasi tempat untuk mereka saling mengobrol mumpung Konci ternyata sudah tertidur pulas di mobil tersebut.
Kenapa tidak nanti saja diobrolkan sesampai di lokasi perumahan yang mereka tuju saat ini, ya karena Donal seperti ingin cepat menyelesaikan segala persoalan yang dianggapnya salah.
Memang apa salahnya?
“Gak ada yang salah, Don. Kamu kan sekadar menemani, bukan tidur bareng satu kamar… Chita butuh teman yang melindungi. Tante pikir sih begitu… Gak lebih, gak kurang. Udah ikuti aja maunya dia sekarang,” nasehat si Tante, dan mempersilakan Donal meneguk minuman kopi pesanan di tempat mereka singgah, sementara Konci masih tertidur di mobil di parkiran resto 24 jam itu. Aman, kan driver anak buah si Tante yang menjaganya. Kekar, tegap, atletis seperti pengawal presiden.
“Dia salah menilai. Kalau saya kira, menurut saya, dia masih polos maka gampang dibohongin…,” singgung Donal.
