Net Zero Emissions: Indonesia Butuh Kolaborasi

Agenda Baru Fit Afiat LEISURE TIME MOMENTUM Podium

Fokuskini – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengajak kepada mitra bisnis dan lembaga keuangan untuk ikut berkolaborasi membantu pembiayaan transisi energi di Indonesia untuk mencapai Net Zero Emissions pada tahun 2060.

“Kami mengajak kepada investor, lembaga pembiayaan, industri dan pembuat kebijakan untuk meningkatkan kolaborasi mendukung transisi energi mencapai Net Zero Emissions pada tahun 2060,” ujar Menteri ESDM pada saat Roundtable Discussion “a Just Energy Transition and Financing” yang diselenggarakan oleh United Nations Development Programme (UNDP) di Grand Hyatt Hotel, Jakarta hari Kamis (13/10/2022).

Indonesia membutuhkan hingga USD1 triliun pada tahun 2060 untuk investasi energi baru terbarukan (EBT).

Kebutuhan pembiayaan transisi energi akan semakin meningkat seiring dengan diterapkannya pensiun dini pembangkit listrik tenaga batubara yang membutuhkan biaya besar, karena kewajiban membayar kembali pinjaman dan bunga kepada pihak pengembang.

Selain itu, pemerintah Indonesia juga menyiapkan langkah-langkah perlindungan sosial dalam rangka transisi industri dari penghentian pembangkit listrik tenaga batubara ke EBT, salah satunya dengan memberikan pelatihan untuk pekerja terimbas agar dapat mempersiapkan peralihan dari industri pertambangan ke energi pembaruan.

Diartikannya, itu juga membutuhkan dana tambahan guna pelatihan kepada pekerja sektor pertambangan beralih ke energi bersih dan terbarukan.

Sebagai informasi, Indonesia telah menetapkan peta jalur transisi energi untuk mencapai Net Zero Emissions pada tahun 2060 yang bertujuan untuk mencapai lebih dari 700 GW Energi Baru Terbarukan dalam bauran energi berasal dari matahari, panas bumi, serta hidrogen dan nuklir. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

sixty two − fifty three =