Fokuskini – Kelompok musik rock legenda hidup asal Kanada, The Guess Who sudah sejak awal tahun 2023 memunculkan album studio terbaru, “Plein D’Amour” melalui Deko Entertainment, dan kini melanjutkan agenda peluncurannya dengan merilis video baru untuk singel “Spaces”.
Lewat tajuk “Plein D’Amour” para personel band yaitu Derek Sharp, Michael Staertow, Leonard Shaw, Michael Devin dan founding member Garry Peterson telah mengerjakan koleksi karya lagu yang meningkatkan standar, dan terus meningkatkannya baik secara musikal maupun sonik.
“Plein D’Amour” direkam di Villa Sound, Singhampton, Ontario, Kanada bersama sang pemilik yang music engineer Adam Fair. Menampilkan lagu menonjol lainnya seperti “Headline” dan “Across The Line”.
Karya seni untuk album rilisan terbaru ini ditangani oleh desainer grafis terkenal dunia, Ioannis (Deep Purple, Allman Brothers Band, Led Zeppelin).
Pada bulan Februari lalu, The Guess Who mengalokasikan singel pertama di muatan album Plein D’Amour, “The King”. Setelah dirilis, lagu tersebut langsung masuk ke beberapa playlist editorial Spotify.
Dengan singel lanjutan “Plein D’Amour” dan “Headline”, ketiga lagu tersebut mengumpulkan lebih dari 250.000 streaming secara kolektif dan menjadikan rekor ini sebagai rilisan baru tertinggi dalam perjalanan sejarah The Guess Who.
Untuk merayakan perilisan baru tersebut, The Guess Who telah memulai konser keliling di Amerika Utara yang akan membawa mereka melewati akhir tahun 2023.
The Guess Who adalah legendaris yang menikmati lagu-lagu hits mereka dengan menduduki puncak tangga lagu pada akhir tahun 1960an dan awal tahun 1970an dengan katalog lagu yang mengesankan termasuk “American Woman”, “This Eyes” dan “No Time”.
Selama karirnya, band ini telah merilis 11 album studio, dan memetakan 14 singel hit Top 40, dan dua di antaranya menduduki nomor satu di Amerika Serikat.
The Guess Who terkenal secara internasional karena albumnya di tahun 1970, “American Woman” yang mencapai nomor satu di Kanada dan nomor sembilan di Amerika Serikat, dengan lima album lainnya juga mencapai sepuluh besar di Kanada.
Basis penggemar mereka mencakup beberapa generasi. Sangat sedikit band yang berhasil bertahan dalam banyak pergantian anggota — apalagi sukses besar di setiap lineup formasi — tetapi moto The Guess Who adalah the music is the message.
Versi terbaru dan terkini dari band ini telah menguasai gaya permainan yang sangat menghibur melalui lagu-lagu hits awal yang dipadukan dengan kreasi mereka saat ini, sekaligus berhasil membawa keseluruhan pengalaman mereka ke tingkat yang baru.
November lalu, Peterson mengatakan kepada TribLive bahwa dirinya tidak pernah berpikir untuk meninggalkan The Guess Who. Alasannya, karena ia menghabiskan waktu dari tahun 1962 hingga saat ini, mengabdikan seluruh masa remaja dan dewasa untuk band ini dan untuk penciptaan musik dan promosi musik yang dihasilkan.
“Jadi, saya pikir ketika Anda berinvestasi besar-besaran, kecuali Anda mencari sesuatu yang tidak Anda dapatkan dari band ini, Anda akan tetap berada di dalamnya,” ungkap Peterson.
Mantan anggota The Guess Who, Burton Cummings dan Randy Bachman sangat bersikap kritis terhadap versi terbaru The Guess Who, menyebutnya sebagai cover band dan “Guess Who palsu”.
Peterson, pada bagiannya, tentu saja tidak membiarkan kritik semacam itu mengganggunya.
“Mereka memutuskan untuk melanjutkan karir mereka sendiri, yang saya hormati dan saya dukung,” kata Peterson kepada TribLive.
“Anda harus dalam hidup, melakukan apa yang Anda rasa harus Anda lakukan. Panggilan (hidup) saya adalah berada di The Guess Who,” tegasnya. (blabbermouth/dari berbagai sumber)