Gattuso Samakan Fanatisme Publik Suporter Marseille dengan Napoli

Layar Info Podium TakTik

Fokuskini – Gennaro Gattuso meyakinkan dirinya sebagai manajer baru gak bakalan mungkin merasakan tekanan saat kini melatih Olympique Marseille, karena ia memandang ada kesamaan antara basis barisan suporter yang berapi-api dan bersemangat The Olympians dengan SSC Napoli, kampiun sepakbola liga utama Italia musim lalu yang sempat dilatihnya pada 2019/21.

Sang manajer yang juga pernah melatih AC Milan menjadi pelatih Italia ketiga saat ini di Ligue 1 (Prancis) setelah Fabio Grosso (Olympique Lyonnais) dan Francesco Farioli untuk OGC Nice.

“Mudah bagi saya untuk memilih satu-satunya klub Prancis yang (pernah) memenangkan Liga Champions, klub dengan nilai-nilai, dan saya tahu suasananya berapi-api di sini, tapi itu tidak membuat saya khawatir,” ungkap sebagian keterangannya di hadapan wartawan.

“(Stade) Velodrome adalah salah satu contoh langka stadion Eropa yang terasa seperti Anda berada di Amerika Selatan. Ada banyak tekanan di sini, tapi saya pernah menjadi pelatih Napoli dan (publik suporter) di kedua kota tersebut memiliki kesamaan,” jelasnya.

Pelatih asal Italia itu menjanjikan perubahan pendekatan kepada para pemain Marseille. Menjaga kekompakan tim, memastikan para pemain mengeluarkan keringat untuk jersey mereka, dan bermain sebagai kesatuan unit.

“Saat kita salah menempatkan umpan, kita harus segera buru-buru merebutnya kembali, bukan meneriaki rekan satu tim tentang kesalahannya. Prioritasnya saat ini adalah menemukan kembali antusiasme,” harapnya.

Gattuso menyatakan dirinya bukan penyuka 4-4-2., dan lebih memilih visi sepakbola 4-3-3 atau 4-2-3-1.

Dirinya juga meyakini bahwa sepakbola modern menuntut intensitas, kecepatan, dan mendobrak batasan.

Gattuso mengonfirmasi bahwa tujuannya musim ini adalah lolos ke Eropa, sambil bercanda bahwa ia memiliki kepentingan untuk (membawa Marseille) finis di 4 Teratas Ligue 1, karena ada klausul dalam kontraknya yang terkait dengan kualifikasi Liga Champions.

Menderita kekalahan di babak penyisihan Liga Champions dari Panathinaikos. Mereka turun ke level Liga Europa, dan bermain imbang 3-3 saat laga awal melawan Ajax. (football-italia/jos)

foto: AFP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

sixty eight − 63 =