Fokuskini – “Industri kecil dan menengah memegang peran penting dalam penguatan struktur industri dan turut mendorong pertumbuhan perekonomian nasional. Hal ini karena sektor IKM berkontribusi dalam hal penyerapan tenaga kerja, pemerataan kesejahteraan dan pengentasan kemiskinan,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangannya pada acara “Gebyar IKMA 2023” di Jakarta, kemarin.
Menperin mengemukakan, saat ini populasi IKM berjumlah 4,19 juta unit usaha, atau mendominasi hingga 99,7% dari total unit usaha industri di Indonesia. Selain itu, IKM telah menyerap tenaga kerja sebanyak 12,67 juta orang atau menyumbang 65,52% dari total tenaga kerja industri. “Bahkan, turut andil sebesar 21,44% dari total nilai output industri,” ungkapnya.
Peningkatan populasi IKM bisa dilakukan dengan mengoptimalkan bonus demografi, yang akan mencapai puncaknya di tahun 2030-an dengan 68% penduduk Indonesia berusia produktif, untuk dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan rasio kewirausahaan Indonesia yang saat ini masih cukup rendah, sebesar 3,47% dari total penduduk.
Menperin menyebutkan, terdapat lima isu yang dihadapi IKM, yaitu pembiayaan, ketersediaan teknologi, bahan baku, sumber daya manusia, dan pasar. “Lima isu ini bisa secara bersama-sama diselesaikan melalui berbagai program. Harapan kami, IKM harus bisa naik kelas,” imbuhnya.
Oleh karena itu, Kemenperin memberikan apresiasi kepada pelaku IKM melalui gelaran “Gebyar IKMA 2023”. Dalam kegiatan ini, diselenggarakan penganugerahan penghargaan atas sejumlah kompetisi di bidang IKM, di antaranya pemberian penghargaan kepada pemenang kompetisi Indonesia Food Innovation (IFI), Indonesia Fashion and Craft Award (IFCA), dan Startup For Industry (S4I).
Mengusung tema Innovate Locally, Thrive Globally: Building Sustainable Ecosystem through Small and Medium Industries, “Gebyar IKMA 2023” sebagai komitmen dan langkah nyata Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin dalam mendorong penciptaan dan penguatan IKM yang tidak hanya inovatif, namun juga ramah lingkungan dan memenuhi prinsip-prinsip sustainability, serta mendorong iklim usaha yang kondusif.
“Pemberian penghargaan pada perhelatan Gebyar IKMA 2023 ini diharapkan memberikan optimisme bagi para IKM, bahwa mereka memiliki potensi untuk tumbuh dan mampu menjawab tuntutan pasar,” tegasnya.
Pelaksanaan “Gebyar IKMA 2023” juga bertujuan untuk menyebarkan informasi tentang upaya-upaya yang dilakukan oleh Kementerian Perindustrian untuk mendorong perkembangan IKM yang inovatif, inklusif dan adaptif sehingga mampu menjawab perubahan yang terjadi di masyarakat.
“Saya mengajak seluruh aspek masyarakat, asosiasi, komunitas, kementerian/lembaga, dan peran swasta untuk bersama-sama berkolaborasi mendukung IKM Indonesia untuk maju dan berkembang memasuki pangsa global sehingga IKM Indonesia mampu mendukung ekosistem dan pembangunan berkelanjutan,” ajak Menperin.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Reni Yanita menyampaikan, pelaksanaan “Gebyar IKMA 2023” diharapkan pula bisa memberikan energi baru bagi pelaku IKM untuk selalu menjaga dan meningkatkan konsistensi dalam menghasilkan produk dalam negeri yang berkualitas, inovatif, dan berdaya saing, baik di pasar nasional maupun global.