Fokuskini – Beberapa Grand Master berpendapat bahwa mengambil tindakan tegas untuk mengekang kecurangan dalam permainan catur pada akhirnya akan membantu para pemain
Mengenai perlunya tindakan anti-kecurangan dalam laga catur, Levon Aronian dari Amerika Serikat di turnamen Chennai Grand Masters Chess Championship mengatakan, “Harus dilakukan. Ini tidak bisa dihindari. Itu ada di setiap olahraga, dan kami tidak lebih baik atau lebih buruk dari olahraga lainnya.”
Ketika ditanya wartawan apakah dirinya curiga terhadap kecurangan di laga catur, jawabnya begini, “Itu sering terjadi. Kadang paranoia, kadang merasa ada yang tidak beres. Tapi kami tidak tahu. Kami tidak bisa seenaknya berpikir bahwa lawan kami curang. Namun pada saat yang sama, jika tindakan hukum tersebut tidak diambil, maka hal tersebut akan memberikan tekanan yang terlalu besar bagi para pemain.”
Sanan Sjugirov dari Hongaria mengatakan bahwa “kecurangan sekarang menjadi ancaman utama bagi catur. Apalagi saat saya memainkan beberapa game online, saya mungkin pernah bermain melawan seseorang yang curang, entahlah. Namun, menurut saya secara offline, situasinya jauh lebih baik.”
“Langkah-langkah anti-kecurangan cukup penting. Kita harus menyadari fakta bahwa seseorang dapat menerima bantuan dari luar. Oleh karena itu harus dicegah,” kata Pentala Harikrishna.
“Saya merasa para pemain bisa fokus saja pada permainan. Jika tidak, setiap pemain bisa mulai mengeluh setelah mengalami kekalahan. Dan saya merasa itu sama sekali tidak diperlukan. Itu tugas FIDE dan pihak penyelenggara agar para pemain bisa fokus pada permainannya dan bermain dengan tenang.” (dari berbagai sumber)