“INI dapet info WhatsApp ada 1 tiket ke Skopye… Sebaiknya Cita dan Tante saja yang ke bandara Cengkareng ngurus biaya perjalanan. Lalu Donal dianter kemudian ngurus paspor,” si Tante memberi solusi baru, namun Konci dan Donal seakan tidak menyimak sama sekali. Keduanya merenung tanpa ekspresi yang jelas. Malah lalu menengok ke arah si Tante dengan […]
Continue Reading
“AH, kamu kembali lagi menganggap enteng permasalahan.” Mulai kesal si Tante. “Siapa tuh sahabat kamu satu-satunya yang sering jalan bareng kamu… Oh iya, si Putri… Tante dapet info sudah dikasih lowongan kerja dengan gaji buta untuk tutup mulut soal kawin lari kamu… Iya kan, bapakmu cuma tau kamu kini bersembunyi dengan lelaki yang menikahi kamu […]
Continue Reading
“EMANGNYA kenapa, Tante? Orangnya baik, istrinya lebih banyak diem. Ga banyak bicara. Cuma suka keliatan kesel kalo suaminya kebanyakan nanya ini itu,” ungkap Konci, sambil masih terus mencari menu makanan yang selaras keinginannya. “Iya, si Hesti emang pendiem. Pernah kerja sama Tante,” ceplos si Tante yang tentu saja mendadak bikin Konci dan Donal terperanjat, dan […]
Continue Reading
“BUKAN di bandara Tante, tapi sebelumnya nyampe. Suami istri, dan sempet-sempetnya pakek nganterin ke bandara.” Donal memaparkan sebagian kisah kejadian pertemuan yang memudahkan dirinya dan Konci bisa sampai di Bandara Kertajati. “O, jadi setelah buang mobil, kemudian kalian dapet tumpangan… Ciri-ciri suami istri itu, Tante boleh tahu dong!?” “Cerewet si suaminya. Tant. Kepo… Kepengen tanyanya […]
Continue Reading
“UDAH, Tante… Lagian jam-jam segini ga sehat ngenyangin perut. Pesen cemilan aja, ci,” sela Donal, mengomentari. “Laper lagi, sayang… Mungkin karena gratisan jadi laper lagi,” jawab Konci bersambung tawa renyahnya. “Sekali dua kali gapapa makan kenyang jam segini. Udah pesan makanan sana…!” perintah si Tante menyetujui Konci yang mungkin selepas ketegangan usai tidurnya tadi malah […]
Continue Reading
“WADUH, ternyata berada disini Pangeran gue. Gak jemput-jemput bangunin, ternyata enak-enakan ngopi.” Tetiba saja Konci datang masuk ke resto pinggiran jalan tersebut, menghampiri ke dekat meja dimana Tante Ros dan Donal masih menikmati sisa pesanan minuman kopi mereka. Langsung memeluk tubuh Donal dari belakang. Donal seakan kurang peduli sembari mengumbar senyumnya yang seperti biasa polos […]
Continue Reading
OH, jadi memang tidak semua terpaparkan cerita siapa dirinya dari Konci. Soal membuang mobil curian sudah diketahui oleh si Tante, maka lalu Donal menganggap perlu berterus terang soal ia pernah jadi tahanan di penjara akibat kasus ujaran kebencian. “Nah itu hati-hati, Don. Kalau mobil buangan itu sudah ditemukan. Udah gampang deh mencari kamu buat masuk […]
Continue Reading
“BEGINI saja, kalau kamu ada niatan bohongin Chita. Tujuan kamu apa sebenarnya seh? Butuh uang?…. Tante rela ongkosin deh, sampe kapan nanti Tante kepikiran caranya bagaimana Chita lantas menyadari kalau kamu benar-benar bukan jodoh yang pantas…” “Sebetulnya ini Tante yang saya pikirkan, kalau sebutan jeleknya, dia seperti kena pelet. Otaknya seperti buntu. Padahal kan bila […]
Continue Reading
TENTU saja bukan perihal yang sepele dan sekonyol itu yang ingin disampaikan kemudian oleh Donal kepada si Tante, dan keinginan Donal membicarakan yang dianggapnya penting demi masa depan Konci membuat Tante Ros menuruti permintaan Donal untuk mencari lokasi tempat untuk mereka saling mengobrol mumpung Konci ternyata sudah tertidur pulas di mobil tersebut. Kenapa tidak nanti […]
Continue Reading
“DIA gak pernah minum parasetamolnya, Tante… Berarti sakti sekali tuh nenek ya, Tante. Salut!” Donal berusaha sebisanya buat mengalihkan apapun maksudnya gurauan si Tante mumpung kelihatannya Konci sudah terkantuk kelelahan, serta sulit kalau juga memaksa diri menyimak canda si Tante. Malah mungkin Konci sudah bermimpi ketemu pangeran berkuda. Sesungguhnya, Donal berani sumpah belum pernah sama […]
Continue Reading