Fokuskini – Leeds United FC, klub sepakbola asal Inggris Raya mengumumkan bahwa Red Bull telah mengakuisisi kepemilikan minoritas, dan juga menjadi sponsor utama The Peacocks dalam lama kontrak multi-tahun.
Raksasa minuman energi ini sudah memiliki RB Leipzig di liga utama Bundesliga, Jerman; Red Bull Salzburg (Austria); di liga MLS Amerika Serikat, New York Red Bulls, dan juga Red Bull Bragantino di Brasil.
Selain sepakbola, Red Bull juga berinvestasi pada hoki es, olahraga ekstrem, olahraga motor, dan dua tim Formula 1, dengan Red Bull Racing saat ini memegang gelar juara balapan dan konstruktor.
Langkah ini menandai langkah besar pertama Red Bull dalam sepakbola Inggris, yang diperkirakan berinvestasi lebih lanjut jika kepemilikan minoritas Leeds menunjukkan harapan yang manis.
“Inklusi Red Bull adalah tonggak bersejarah yang akan semakin memberdayakan klub untuk mencapai potensi kompetitif penuhnya,” kata pimpinan Leeds, Paraag Marathe.
Berbeda dengan klub lain dalam portofolio Red Bull, nama dan logo Leeds United tidak akan berubah, pihak klub mengumumkan secara resmi.
Leeds telah dimiliki oleh 49ers Enterprises – cabang investasi dari waralaba NFL San Francisco 49ers – sejak musim panas lalu, setelah selesainya penjualan senilai GBP170 juta oleh Aser Ventures milik Andrea Radrizzani.
Selain itu, aktor Russell Crowe dan Will Ferrell memiliki saham di klub sepakbola tersebut, dan kelompok pemegang sahamnya mencakup beberapa bintang olahraga AS, termasuk pegolf Jordan Spieth dan Justin Thomas.
“Ambisi untuk membawa Leeds United kembali ke liga utama Inggris, dan memantapkan diri mereka di liga sepakbola terbaik di dunia (Premier League) sangat cocok dengan Red Bull,” kata Oliver Mintzlaff, CEO proyek dan investasi perusahaan.
Investasi tersebut mengikuti pernyataan Marathe pada awal pekan, di mana dirinya tidak menampik kemungkinan penjualan pemain setelah kekalahan pada final play-off Championship dari Southampton.
“Kami memiliki dana yang diperlukan untuk melakukan apa yang kami perlukan, namun perlu ada trade-off (aturan keuntungan dan keberlanjutan(,” komentar Marathe.
Kehilangan peluang menjalani musim berikutnya di kejuaraan dengan masalah keuangan yang sudah meningkat, maka hadirnya investasi dan sponsorship akan membantu meningkatkan biaya kejar gelar pada musim mendatang. (dari berbagai sumber)